5 Kebiasaan Kecil yang Dima-Diam Bikin Dompet Cepat Kering
Kebiasaan Kecil yang Dima-Diam Bikin Dompet Cepat Kering – Tanpa di sadari, banyak dari kita sering bertanya-tanya, “kok gaji cepat habis, ya?” Padahal, kalau di haltung-hitung, tidak ada pengeluaran besar atau pemborosan yang terasa mencolok. Tanpi, ternyata, ada kebiasaan kecil yang terlihat sepele namun berdampak besar pada keuangan. Kebiasaan-kebiasaan ini sering kali di anggap “hal kecil”, padahal efeknya bisa bikin dompet bolong sebelum akhir bulan. Berikut 5 kebiasaan kecil yang diam-diam bikin dompet cepat kering, agar bisa mulai mengatur keuangan lebih biak.
1. Ngopi atau Jajan Setiap Hari
Kebiasaan membeli kopi kekinian atau camilan ringan setiap hari mungkin terasa wajar—bahkan jadi rutinitas. Harga satu gelas kopi mungkin hanya Rp20.000 hingga Rp50.000. Tapi coba di kalikan dengan 20 hari kerja dalam sebulan.
Misalnya:
Kopi harian: Rp25.000 X 20 + Rp500.000
Jajan sore (misalnya boba atau gorengan): Rp15.000 x 20 + Rp300.000
Tanpa di sadari, kamu menghabiskan hampir sejuta hanya untuk hal-hal kecil ini. Bukan berarti kamu haru berhenti total, tapi kamu bisa menguranginya menjadi seminggu sekali, atau mulai bikin kopi sendiri di rumah.
Baca Juga: 5 Tempat Nongkrong Estetik di Jakarta yang Lagi Viral, Bikin Feed Makin Kece!
2. Langganan Aplikasi yang Jarang Dipakai
Berapa banyak dari kita yang berlangganan platform streamin, aplikasi editting, cloud strorage, atau layanan premium lainnya? Terkadang kita lupa bahwa kita masih langganan, padahal aplikasinya sudah jarang di gunakan.
Contoh langganan:
Spotify Premium: Rp 54.990
Netflix: Rp65.000
Canva Pro: 95.000
Kalau semuanya aktif, kamu bisa kehilangan lebih dari Rp200.000 per bulan untuk layanan yang mungkin hanya dipakai 1-2 kali seminggu, atau bahkan tidak sama sekali.
Solusinya? Cek kembali semua langganan aktifmu. Hentikan yang tidak penting, dan pertimbangkan alternatif gratis.
3. Belanja Online karena Flash Sale atau Gratis Ongkir
Diskon dan promo memang menggoda, apalagi saat ada tulisan “FLASH SALE TERBATAS!”. Tanpa sadar, kita membeli barang yang sebenarnya tidak benar-benar di butuhkan, hanya karena takut “kelawat murah”.
Contohnya:
Beli barang Rp 30.000 yang tidak penting karena gratis ongkir.
Chekout karena dapat voucher 20%, padahal barangnya tidak urgent.
Kalau ini terjadi beberapa kali sebuluan, kamu bisa kehilangan ratusan ribu hanya untuk barang impulsif.
Tipsnya: tuda chekout selama 1-2 hari, dan tanya diri sendiri, “Aku butuh atau cuma pengen?”
4. Jarang Cek Rekening atau Catat Pengeluaran
Meskipun terlihat remeh, tidak mencatat pengeluaran harian adalah salah satu kebiasaan fatal dalam pengelolaan keuangan. Tanpa sadar, kamu tidak tahu ke mana uangmu pergi. Akibatnya, uang habis tapi kamu tidak punya kendali atas alirannya.
Dengan mencatat pengeluaran (manual atau aplikasi), kamu bisa:
- Melihat pola pengeluaran boros
- Membuat anggaran bulanan yang realistis
- Menyadari pengeluaran kecil yang sering terabaikan
Mulai saja dari yang sederhana. Bisa lewat buku catatan kecil atau aplikasi keuangan gratis seperti Money Manager atau DompetKu.
5. Tidak Menyisihkan Uang di Awal Gajian
Kebiasaan “menabungdari sisa uang” adalah pola pikir yang sering bikin gagal nabung. Kalau kamu baru menabung setelah semua pengeluaran selesai , kemungkinan besar tidak akan ada sisa yang cukup.
Solusi? Langsung sisihkan minimal 10-20% dari gaji di awal bulan. Anggap itu sebagai “biaya wajib”, sama seperti bayar listrik atau kontrakan. Kamu bisa mengaturnya dengan sistem auto-debit ke rekening tabungan terpisah atau e-wallet. Jika kamu rutin melakukan, dalam 6 bulan kamu akan kaget melihat tabungan bertambah tanpa terasa.
Post Comment